Bagaimana cara kita bisa mengembangkan minat para anggota untuk membaca buku-buku Masih Mau’ud as? (Virtual Mulaqats with National Amila members from Canada and Finland – 12 November 2021)

Membuat kutipan-kutipan singkat berkenaan dengan topik yang berbeda yang kemudian diketik. Setelah itu dicetak dan dibagikan diantara para anggota. Orang-orang yang tidak memiliki minat untuk membaca satu buku secara berkesinambungan akan sulit untuk mereka mempelajari buku-buku. Jadi jika anda membagikan kutipan-kutipan tersebut kepada mereka, maka perhatian mereka akan tertuju kepada topik pembahasan tersebut. Dengan menuliskan kutipan tersebut dengan bahasa Inggris dan Urdu akan memberikan fokus kepada mereka. Jika tidak dengan buku-buku setidaknya mereka mulai membaca melalui kutipan-kutipan.

Kutipan-kutipan Masih Mau’ud as yang tercetak pada awal halaman “Daily Al-Fazl” atau “Al-Fazl international”, anda harus membagikan kutipan-kutipan tersebut kepada para anggota. Setidaknya mereka akan mengetahui tentang kutipan-kutipan tersebutbdengan cara ini. Saat ini kecenderungan dalam membaca sudah tidak ada, sebaliknya justru para anggota anggota lebih menggunakan media sosial dan mencari informasi apapun yang mereka bisa dapatkan dalam 30 atau 20 detik atau mereka menonton program pada televisi. Terdapat lebih banyak kecenderungan terhadap hal-hal seperti ini. Atau bisa dengan menyiapkan audiobook sehingga ketika hendak berpergian kesuatu tempat, sedang mengendarai taxi atau berpergian kesana kemari para anggota dapat mendengarkannya.

Oleh sebab itu ambilah kutipan-kutipan singkat pada topik yang berbeda-beda. Topik-topik yang diambil harus berkenaan dengan isu-isu kontemporer seperti pentingnya shalat, Keesaan Tuhan, keberadaan Allah swt, dan apapun yang dibutuhkan juga masih terdapat banyak topik-topik lainnya. Jadi temukanlah kutipan-kutipan yang berhubungan dengan para anggota. Cetak dan sebarkan kutipan tersebut kepada para anggota, lalu setelah itu buatkanlah audiobook untuk para anggota.

Jadi, setidaknya melalui cara ini para anggota akan dapat memperoleh beberapa pengetahuan. Kebiasaan membaca buku sudah tidak ada lagi, orang-orang justru lebih cenderung mendengarkan audiobook. Itu sebabnya Alislam juga telah banyak menyusun audiobook, perhatikan mereka. Audiobook dapat diunduh dan didengarkan atau anda dapat merekamnya lalu membagikannya kepada para anggota.

Bagaimana cara seorang muslim menghadapi perasaan depresi dan kecemasan (Virtual Mulaqat Nashirat UK – 5 November 2021)

Zaman semakin hari semakin terasa kemajuannya, dari segi teknologi hingga ilmu pengetahuan. Sehingga kehidupan manusia semakin mengalami kemajuan dan ilmu pengetahuan pun semakin terbuka lebar. Salah satunya adalah mengenai mental health atau mental illness, dahulu pembahasan ini sangatlah tabu karena mengingat stigma negatif dari masyarakat. Stigma negatif ini yang mendorong orang-orang dengan mentalillness untuk menutup keadaan mereka, sedangkan mental illness sama dengan penyakit-penyakit yang lain yang membutuhkan pengobatan khusus.

Namun karna zaman semakin maju makan ilmu pengetahuan pun semakin terbuka lebar, menarik masyarakat untuk melihat sesuatu yang tabu melalui kecamata ilmu pengetahuan. Yang pada awal mulanya mental illness hanya dianggap selewat kini mulai diperhatikan.

Dalam segi agamapun pembahasan mengenai mental illness mulai disoroti. Seperti pada Virtual Mulaqat Nashirat UK yang diadakan pada tanggal 5 November 2021 kemarin. Salah satu pertanyaan yang disampaikan kepada Khalifatul Masih V (aba) adalah tentang bagaimana padanganya beliau tentang depresi dan kecemasan.

Khalifatul Masih V (aba) menyampaikan bahwa keadaan tersebut disebabkan karna diri kita terlalu tepaut dengan hal-hal materialistik. Prioritas harapan dan keinginan kita sudah berubah dari selain mengharapkan kedekatan dengan Allah swt, kita justru jadi lebih mengejar kepada hal-hal duniawi. Ini merupakan penyebab utama dari masalah (mentalillness) ketika harapan kita tidak terpenuhi, kita tidak dapat mendapatkan apapun yang kita inginkan, yang kemudian membuat diri kita menjadi frustasi dan keadaan frustasi tersebut mengarah menjadi suatu kecemasan. Allah berfirman dalam surat Ar – Rad : 29,

اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ

Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”

Jadi, bila kita selalu mengingat Allah setiap kita memiliki masalah, kita bersujud kepadaNya, dan menunaikan shalat 5 waktu dengan penuh kekhusyuan dan ketulusan maka Allag swt akan memberikan kenyamanan juga kepuasan pada hati kita. Dan hasilnya kita akan merasakan kenyamanan. Kebanyakan orang-orang yang mengalami ini (mentalillness) disebabkan karena mereka terlalu mencondongkan diri mereka kepada perkara-perkara duniawi. Oleh sebab itu jika kita berusaha untuk lebih dengan dengan Allah swt maka setidaknya 80% kecemasan kita akan hilang.

Jadi, kita sangatlah beruntung karena Allah swt telah memberikan kita kesempatan untuk bergabung menjadi anggota komunitas yang mengikuti pembaharuan zaman, Hadhrat Masih Mau’ud (as), yang kedatangannya telah dinubuatkan. Jadi, Masih Mau’ud (as) telah mengajak kita dibanding mengejar perkara-perkara duniawi, kita bisa mencoba mencoba meraih kedekatan dengan Allah swt. Dan hal itu akan memberikan kita kepuasan juga kenyamanan.